Dunia Fauna – Kadal Monster Gila merupakan salah satu reptil berbisa paling unik di dunia. Dengan nama ilmiah Heloderma suspectum, kadal ini dikenal karena ukuran tubuhnya yang besar, warna sisiknya yang mencolok, serta kemampuannya menghasilkan racun yang mematikan. Meskipun tampak menyeramkan, kadal ini memiliki peran penting dalam ekosistem serta dunia medis.
Kadal Monster Gila memiliki tubuh yang besar dan gemuk dengan panjang maksimum mencapai 56 cm. Sisiknya berwarna kombinasi antara kuning, merah muda, dan hitam, memberikan tampilan yang khas. Bagian kepala, dagu, dan lehernya berwarna hitam pekat, begitu pula bagian kakinya yang dilengkapi dengan cakar yang kuat. Kadal ini dapat hidup hingga 8 tahun di alam liar, sedangkan di penangkaran mereka mampu bertahan hingga 20 tahun.
“Baca juga: Penyu Belimbing: Reptil Raksasa Terbesar ke 4 Di Dunia Sekaligus Reptil Tercepat”
Sebagai hewan karnivora, Kadal Monster Gila memiliki diet yang beragam. Mereka memakan mamalia kecil, burung kecil, kadal, ular, katak, berbagai jenis invertebrata, telur, hingga bangkai. Uniknya, kadal ini hanya membutuhkan makanan tiga hingga empat kali selama musim semi karena mereka mampu menyimpan cadangan lemak di ekor mereka. Hal ini memungkinkan mereka untuk bertahan hidup dalam kondisi sulit tanpa harus berburu setiap hari.
Kadal ini memiliki penglihatan yang buruk, sehingga mereka lebih mengandalkan indra penciumannya untuk menemukan mangsa. Mereka menjulurkan lidah untuk menangkap partikel bau di udara, lalu mengirimkan informasi tersebut ke organ Jacobson di langit-langit mulut mereka untuk mengenali keberadaan mangsa.
Kadal Monster Gila adalah salah satu dari sedikit spesies kadal berbisa di dunia. Racunnya dihasilkan dari kelenjar khusus yang berada di rahang bawahnya. Saat menggigit, lekukan kecil pada giginya membantu racun mengalir masuk ke dalam tubuh mangsanya. Gigitan kadal ini sangat kuat dan mereka cenderung tidak langsung melepaskan cengkeramannya. Bahkan, mereka akan mengunyah mangsanya agar racun dapat meresap lebih dalam.
Menariknya, racun Kadal Monster Gila mengandung Exendin-4, sejenis peptida yang mirip dengan GLP-1 yang ditemukan dalam tubuh manusia. Peptida ini mampu merangsang produksi insulin serta membantu menurunkan kadar gula darah, sehingga sangat bermanfaat dalam pengobatan diabetes tipe 2. Hingga saat ini, penelitian terhadap racun kadal ini masih terus dilakukan untuk mengembangkan obat-obatan medis lainnya.
“Simak juga: Vampire Squid: Antara Keindahan dan Teror di Kedalaman Laut”
Kadal Monster Gila menghabiskan sebagian besar waktunya berlindung di bawah tanah atau di balik bebatuan. Mereka aktif di pagi hari selama musim panas, namun saat memasuki akhir musim panas, mereka cenderung lebih aktif di malam hari. Ketika musim dingin tiba, mereka akan melakukan brumasi, suatu bentuk hibernasi yang umum terjadi pada reptil, di dalam lubang hingga musim semi datang kembali.
Musim kawin Kadal Monster Gila berlangsung antara bulan Mei hingga Juni. Sebelum perkawinan terjadi, para jantan akan bertarung satu sama lain untuk menunjukkan dominasi. Dalam pertarungan ini, jantan yang lebih dominan akan berbaring di atas lawannya, menjepit dengan kaki depan dan belakangnya. Mereka akan saling mendorong dan bergulat hingga salah satu dari mereka menyerah.
Jantan yang menang akan mendekati betina dengan menjentikkan lidahnya sebagai bentuk pendekatan. Jika betina tidak tertarik, ia akan menggigit dan pergi meninggalkan jantan. Namun, jika betina menerima pendekatan tersebut, perkawinan akan terjadi. Setelah itu, betina akan bertelur antara 2 hingga 12 butir di dalam lubang pasir sedalam 13 cm. Masa inkubasi berlangsung selama 9 bulan, dan saat menetas, anak kadal sudah memiliki panjang sekitar 16 cm serta mampu menggigit dan mengeluarkan racun.
Habitat Kadal Monster Gila semakin berkurang akibat deforestasi untuk keperluan pertanian, pembangunan jalan, serta perluasan pemukiman manusia. Selain itu, perburuan liar untuk perdagangan ilegal sebagai hewan peliharaan juga menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup spesies ini.
Pada tahun 1952, Kadal Monster Gila menjadi spesies kadal berbisa pertama di Amerika Utara yang mendapatkan perlindungan hukum. Upaya konservasi terus dilakukan untuk menjaga populasi mereka di alam liar, baik melalui pengawasan ketat terhadap perburuan ilegal maupun pelestarian habitat aslinya.