Dunia Fauna – Ambylpygi, pernahkah kalian melihat hewan yang sekilas tampak seperti gabungan antara kalajengking dan laba-laba? Itulah kesan yang muncul ketika pertama kali melihat hewan ini. Dari segi bentuk, tidak banyak orang yang berani menyentuh atau mendekatinya karena tampilannya yang menyeramkan. Namun, apakah benar ambylpygi adalah hewan berbahaya? Mari kita telusuri lebih dalam tentang hewan unik ini!
Hewan yang terlihat menakutkan ini dikenal dengan sebutan kalacemeti di Indonesia, sementara di luar negeri mereka disebut sebagai ambylpygi. Jika kalian mengira mereka termasuk dalam keluarga laba-laba atau kalajengking, tebakan kalian tidak sepenuhnya salah. Ambylpygi memang masih termasuk dalam ordo Arachnida, kelompok yang juga mencakup laba-laba, kalajengking, dan tungau. Hingga saat ini, diketahui ada sekitar 155 spesies ambylpygi yang tersebar di berbagai belahan dunia dengan ukuran dan warna yang berbeda-beda.
Ambylpygi umumnya ditemukan di hutan atau tempat yang gelap dan sunyi seperti gua. Tubuhnya yang pipih memungkinkan mereka bersembunyi di bawah bebatuan, batang pohon, dan celah sempit untuk menghindari pemangsa. Bentuk tubuhnya yang unik juga membantu mereka bertahan hidup di lingkungan yang keras.
“Baca juga: Burung Kasuari: Pemilik Tendangan Mematikan yang Merenggut Nyawa Manusia”
Hewan ini memiliki delapan kaki panjang, tetapi dua kaki depannya berbeda dari yang lain. Kaki depan mereka lebih panjang dan tipis, mirip seperti antena, yang berfungsi sebagai organ sensorik. Enam kaki lainnya digunakan untuk berjalan. Karena inilah, gerakan mereka tampak aneh dan bisa membuat orang merasa merinding saat melihatnya.
Selain itu, ambylpygi memiliki delapan mata kecil. Namun, meskipun jumlah matanya banyak, penglihatan mereka justru tergolong buruk. Sebagai gantinya, mereka mengandalkan kaki sensorik mereka untuk navigasi dan berburu mangsa. Hewan ini juga dilengkapi dengan sepasang capit berduri yang berfungsi untuk menangkap dan menahan mangsa agar tidak dapat melarikan diri.
“Simak juga: Mengapa Serigala Sulit Dijinakkan? Inilah 5 Alasannya!”
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ambylpygi adalah hewan yang lebih suka berada di tempat yang gelap dan lembap. Oleh karena itu, mereka sering ditemukan di dalam gua, di balik batu-batuan, atau di celah batang pohon. Mereka cenderung tidak aktif di siang hari dan lebih aktif pada malam hari, yang berarti mereka adalah predator nokturnal.
Dalam hal berburu, hewan ini menggunakan kaki sensoriknya untuk mendeteksi keberadaan mangsa di sekitarnya. Makanan utama mereka terdiri dari serangga seperti lalat, jangkrik, kecoak, belalang, dan cacing. Begitu mangsanya berada dalam jangkauan, mereka akan menggunakan capitnya untuk menangkap dan memegang erat sebelum akhirnya dikonsumsi.
Dari penampilannya yang menyeramkan, banyak orang mungkin mengira bahwa ambylpygi adalah hewan yang berbahaya dan berbisa. Namun, kenyataannya mereka tidak memiliki bisa ataupun racun. Mereka juga tidak menyengat seperti kalajengking. Oleh karena itu, ambylpygi sebenarnya tidak berbahaya bagi manusia.
Bahkan, karena sifatnya yang unik dan menarik, beberapa pecinta hewan eksotis menjadikannya sebagai hewan peliharaan. Mereka tertarik dengan cara bergerak dan kebiasaan berburu ambylpygi yang sangat khas.
Dalam hal reproduksi, betina akan membawa telur-telurnya di bagian bawah abdomennya hingga menetas. Setelah menetas, anak-anaknya akan naik ke punggung induknya dan tetap berada di sana selama beberapa minggu. Mereka akan bertahan bersama sang induk hingga tiba saatnya untuk berganti kulit pertama kali.
Seperti kebanyakan arachnida lainnya, hewan ini juga mengalami proses pergantian kulit atau molting beberapa kali sepanjang hidupnya. Pergantian kulit ini memungkinkan mereka untuk tumbuh lebih besar dan memperbaiki bagian tubuh yang rusak.
Meskipun tidak beracun dan tidak menggigit, penampilan mereka yang unik tetap membuat banyak orang takut. Namun, bagi yang menyukai keunikan dunia hewan, ambylpygi adalah salah satu makhluk yang menarik untuk dipelajari lebih lanjut!