Dunia Fauna – Tahukah kamu bahwa ada sebuah spesies ubur-ubur yang memiliki kemampuan untuk memanipulasi siklus kehidupannya? Ya, Turritopsis dohrnii, atau yang lebih dikenal sebagai ubur-ubur abadi, adalah hewan yang dapat menghindari kematian dan menjalani siklus kehidupan yang sangat unik. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang spesies ubur-ubur yang luar biasa ini, yang memiliki kemampuan untuk hidup seolah-olah mereka tidak pernah akan mati.
Ubur-ubur merupakan salah satu makhluk laut yang memiliki banyak keunikan. Mereka adalah hewan tanpa otak, tanpa jantung, dan sebagian besar tubuhnya terdiri dari air (sekitar 98%). Ubur-ubur juga dikenal memiliki cara makan yang unik, yaitu dengan memanfaatkan anusnya untuk proses pencernaan. Ubur-ubur berkembang biak melalui siklus hidup yang dimulai dari larva yang mengambang di laut dan kemudian mencari tempat keras untuk tumbuh menjadi polip. Polip ini lalu berkembang menjadi ubur-ubur muda yang disebut medusa.
Setelah melalui berbagai tahap pertumbuhan, ubur-ubur dewasa (medusa) biasanya akan mati setelah menyelesaikan siklus hidupnya. Namun, ada satu spesies ubur-ubur yang tampaknya tidak tunduk pada aturan alam tersebut. Spesies tersebut adalah Turritopsis dohrnii, yang memiliki kemampuan luar biasa untuk “membalikkan” siklus hidupnya, membuatnya tampak abadi.
“Baca juga: Kumbang Bombardier: Senjata Kimia Mematikan dari Alam”
Turritopsis dohrnii sangat kecil, dengan ukuran tubuh yang hanya sekitar 4,5 milimeter, atau lebih kecil dari kuku jari kelingking manusia. Ubur-ubur ini juga dikenal karena kemampuannya yang luar biasa untuk mengubah siklus hidupnya. Ketika Turritopsis dohrnii mencapai fase medusa dewasa, mereka dapat mengalami kerusakan fisik akibat faktor seperti kelaparan atau stres. Ketika kondisi tersebut terjadi, ubur-ubur ini menyusut secara drastis dan mulai menyerap tentakel-tentakelnya.
Proses ini membuat Turritopsis dohrnii kehilangan kemampuannya untuk berenang, dan ia akan mengendap di dasar laut dalam bentuk kista. Namun, setelah sekitar 24 hingga 36 jam, kista ini akan berkembang kembali menjadi polip, yaitu tahap sebelumnya dalam siklus hidupnya. Polip ini kemudian akan berkembang menjadi ubur-ubur muda, yang kembali melalui proses pertumbuhan hingga akhirnya mencapai fase medusa. Siklus ini dapat terjadi berulang-ulang, memungkinkan Turritopsis dohrnii untuk “memanipulasi” waktu dan menghindari kematian yang seharusnya mengikuti siklus hidup ubur-ubur biasa.
“Simak juga: Vampire Squid: Antara Keindahan dan Teror di Kedalaman Laut”
Kemampuan Turritopsis dohrnii untuk mengubah siklus hidupnya menjadi salah satu hal yang menarik perhatian banyak ilmuwan dan peneliti. Sifat unik ini menjadikan spesies ini hampir “abadi” dalam konteks biologis, karena ia mampu menghindari kematian yang biasanya terjadi pada tahap medusa. Meski demikian, hal ini tidak berarti bahwa ubur-ubur ini benar-benar tidak akan pernah mati. Kematian tetap bisa menghampiri mereka jika mereka dimangsa oleh predator atau menghadapi kondisi lingkungan yang tidak mendukung.
Meski siklus hidup Turritopsis dohrnii terdengar seperti sebuah keajaiban alam, pada kenyataannya, proses ini hanya dapat berlangsung dalam kondisi tertentu. Ubur-ubur ini sangat bergantung pada faktor eksternal seperti stres atau kelaparan untuk memulai proses reversi siklus hidupnya. Jadi, meskipun mereka memiliki kemampuan untuk hidup lebih lama daripada ubur-ubur lainnya, mereka tetap rentan terhadap bahaya alam.
Dengan kemampuan luar biasa ini, Turritopsis dohrnii menjadi salah satu contoh hewan yang memanipulasi siklus hidupnya untuk bertahan hidup lebih lama. Namun, seperti kata orang bijak, “tak ada yang abadi,” dan kehidupan tetap memiliki batasannya, bahkan bagi ubur-ubur yang tampaknya tidak dapat mati ini.