Dunia Fauna – Dinosaurus modern, itulah julukan yang sering diberikan kepada burung shoebill (Balaeniceps rex). Burung yang satu ini tidak hanya memiliki penampilan yang mencengangkan, tetapi juga perilaku yang tak kalah mengerikan, terutama saat mengurus keturunannya. Dengan bentuk tubuh yang besar dan paruh tajam menyerupai senjata, burung shoebill tampak seperti makhluk prasejarah yang masih bertahan hidup hingga saat ini. Meskipun burung ini hidup di era modern, banyak orang yang merasa takjub dan terkejut dengan keunikan serta perilakunya yang menyeramkan.
Burung shoebill termasuk dalam salah satu spesies burung terbesar di dunia, dengan tinggi tubuh mencapai 1,5 meter dan berat sekitar 56 kilogram. Ukurannya yang besar membuatnya menempati posisi ketiga sebagai burung terbesar di dunia. Meskipun mampu terbang, kemampuan terbang burung shoebill tergolong lambat, hanya sekitar 150 kepakan per menit. Hal ini membuatnya lebih banyak menghabiskan waktu di darat atau di air, bergerak dengan langkah yang lambat dan tenang.
Dikenal karena bentuk tubuhnya yang besar dan leher panjang, shoebill awalnya diklasifikasikan sebagai bangau karena kemiripannya dengan burung tersebut. Namun, setelah penelitian lebih lanjut, para ahli menemukan bahwa shoebill sebenarnya adalah kerabat dekat dari burung pelikan. Salah satu ciri utama yang membedakan shoebill adalah paruhnya yang besar dan tajam, yang bisa menyerupai sepatu raksasa. Paruh inilah yang membuat burung shoebill terlihat sangat menyeramkan, seolah-olah burung ini adalah fosil purba yang terbangun dari masa lalu.
“Baca juga: Caracal: Kucing Liar yang Memiliki Kekuatan Mematikan di Alam Bebas!”
Shoebill dapat ditemukan di rawa-rawa air tawar di Afrika tropis bagian tengah, termasuk di negara-negara seperti Sudan Selatan, Uganda, Rwanda, dan Zambia. Burung ini terkenal karena gerakannya yang sangat lambat dan kebiasaannya untuk diam dalam waktu yang lama. Seringkali, burung shoebill dianggap sebagai “burung patung” karena kemampuannya untuk tetap diam, membuatnya hampir tidak terlihat oleh para pengamat. Meskipun terkenal dengan sifatnya yang cenderung tenang, burung ini cukup sensitif terhadap gangguan manusia dan bisa meninggalkan sarangnya jika merasa terancam.
Saat berburu, burung shoebill lebih suka mencari perairan dengan oksigen rendah, seperti rawa atau danau yang berlumpur. Di tempat-tempat seperti ini, ikan dan katak sering muncul ke permukaan untuk bernapas. Shoebill sangat cakap dalam menangkap mangsa, seperti ikan, katak, ular air, dan bahkan anak buaya. Keahliannya dalam berburu dan kecenderungannya untuk diam dalam waktu yang lama memberikan keuntungan tersendiri dalam mencari makanan.
“Simak juga: Jenis Beruang Paling Mematikan: Fakta dan Kisah Menegangkan”
Salah satu hal yang paling mencengangkan tentang burung shoebill adalah cara mereka berkembang biak. Betina shoebill dapat menghasilkan beberapa telur, tetapi dalam kebanyakan kasus hanya satu anak yang akan bertahan hidup. Pada tahap awal kehidupan, anak-anak shoebill sering dibiarkan saling membunuh. Anak yang lebih lemah akan kalah bersaing, dan hanya yang terkuat yang dapat bertahan hidup.
Perilaku ini, meskipun terdengar kejam, adalah bagian dari mekanisme seleksi alam yang berlangsung di dunia hewan. Di alam liar, hanya yang paling kuatlah yang mampu bertahan hidup dan berkembang biak. Bagi burung shoebill, saling membunuh antar anaknya adalah bagian dari proses yang memastikan kelangsungan hidup keturunan terbaik. Meskipun demikian, bagi manusia, tindakan ini tentu terasa sangat mengerikan, dan sering kali dianggap tidak manusiawi. Namun, inilah kenyataan yang dihadapi oleh banyak hewan di alam liar.