Ubur-Ubur Turritopsis dohrnii
Dunia Fauna – Ubur-ubur Turritopsis dohrnii sering disebut sebagai “ubur-ubur abadi” karena kemampuannya yang luar biasa untuk kembali ke tahap awal kehidupannya setelah mencapai usia dewasa. Fenomena biologis ini telah menarik perhatian ilmuwan dan penggemar biologi dari seluruh dunia.
Spesies unik ini pertama kali ditemukan di perairan Laut Mediterania. Namun, seiring waktu, ubur-ubur ini juga ditemukan di berbagai perairan tropis dan subtropis lainnya. Meskipun ukurannya kecil—sekitar 4,5 mm—kemampuannya dalam meregenerasi diri menjadikannya sangat luar biasa dibandingkan spesies laut lainnya.
“Baca juga: Kisah Huggin’ Molly dari Abbeville yang Melegenda“
Apa yang membuat Turritopsis dohrnii begitu spesial adalah proses biologis yang disebut transdiferensiasi. Melalui proses ini, sel-sel dewasa dalam tubuh ubur-ubur ini dapat berubah kembali menjadi sel-sel muda. Dengan kata lain, ia secara harfiah “mengulang” siklus hidupnya dari tahap polip, tanpa mengalami kematian secara alami.
Secara teori, kemampuan untuk mengulang siklus hidup ini membuat Turritopsis dohrnii dapat hidup selamanya. Namun, dalam praktiknya, ubur-ubur ini tetap bisa mati karena faktor eksternal seperti penyakit, predasi, atau perubahan lingkungan ekstrem. Walaupun demikian, dari sisi biologis, potensi keabadiannya tetap menjadi fokus penelitian ilmiah.
Penelitian terhadap ubur-ubur abadi ini membuka kemungkinan baru dalam studi penuaan dan regenerasi sel. Beberapa ilmuwan bahkan berharap proses transdiferensiasi ini suatu hari nanti dapat diterapkan dalam bidang pengobatan manusia, terutama dalam pengembangan terapi anti-penuaan atau pemulihan organ.
Keunikan dari Turritopsis dohrnii tidak hanya mencerminkan keindahan biodiversitas laut, tetapi juga memberikan inspirasi bagi inovasi medis. Dengan memahami bagaimana spesies ini bekerja, manusia bisa mendapatkan wawasan baru mengenai cara tubuh memperbaiki dan meregenerasi dirinya secara alami.