Dunia Fauna – Bekantan: primata ajaib yang menjadi simbol keajaiban alam Kalimantan, merupakan satwa endemik yang hanya dapat ditemukan di pulau tersebut. Dengan ciri khas hidung panjangnya yang unik, bekantan sering kali menarik perhatian banyak orang. Namun, di balik penampilannya yang mencolok, bekantan menyimpan berbagai fakta menarik yang tidak banyak orang ketahui. Meskipun dikenal sebagai monyet atau kera belanda, bekantan adalah primata dengan sejumlah keistimewaan. Dalam artikel ini, kita akan mengungkap beberapa fakta menarik tentang bekantan yang perlu kamu ketahui.
Bekantan jantan termasuk salah satu primata terbesar di Asia, dengan bobot bisa mencapai 24 kilogram dan panjang tubuh sekitar 76 sentimeter. Ekornya bahkan bisa tumbuh sepanjang tubuhnya, yaitu sekitar 66 hingga 75 sentimeter. Betina bekantan umumnya berukuran lebih kecil dibandingkan jantan, namun perbedaan ini tidak terlalu mencolok dalam penampilan mereka. Keberadaan bekantan yang besar ini tentu menjadikannya sebagai salah satu primata yang patut diperhatikan, terutama bagi para peneliti yang tertarik dengan dunia satwa.
“Baca juga: Cacing Bobbit: Predator Laut yang Tersembunyi dengan Serangan Mematikan!”
Salah satu ciri khas bekantan jantan adalah hidung besar yang panjang. Hidung panjang ini tidak hanya sebagai pembeda antara jantan dan betina, tetapi juga memiliki fungsi yang sangat penting. Menurut National Geographic, hidung besar bekantan jantan digunakan untuk menarik perhatian betina. Hidung tersebut menciptakan ruang gema yang dapat memperkuat suara panggilan jantan ke betina. Selain itu, hidung besar ini juga membantu mengintimidasi para pejantan lain yang berpotensi menjadi rival dalam berebut perhatian betina.
Bekantan memiliki perut yang cukup buncit, dan di balik perutnya yang besar ini terdapat sistem pencernaan yang sangat menarik. Sebagai primata pemakan daun, bekantan mengonsumsi banyak dedaunan yang membutuhkan waktu lama untuk dicerna. Dalam perut bekantan terdapat beberapa ruang yang mengandung bakteri pencerna selulosa, yang membantu proses pencernaan dedaunan dengan baik. Proses pencernaan yang memakan waktu lama ini membuat perut bekantan sering kali tampak penuh karena makanan yang sedang dicerna secara perlahan. Selain dedaunan, bekantan juga memakan tunas, biji-bijian, buah mentah, dan bahkan serangga untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Sebagai primata sosial, bekantan cenderung hidup dalam kelompok yang terdiri dari 2 hingga 30 ekor. Kelompok bekantan biasanya dipimpin oleh seekor jantan dominan, dengan beberapa betina dan anak-anaknya. Kebanyakan kelompok bekantan lebih suka tinggal di daerah yang kaya akan makanan, terutama yang dekat dengan badan air seperti sungai dan rawa. Keberadaan badan air sangat penting bagi kelangsungan hidup bekantan karena selain sebagai sumber makanan, badan air juga digunakan untuk aktivitas sosial dan kebutuhan lainnya.
“Simak juga: Panda, Harta China yang Dipinjamkan ke Dunia”
Sebagai primata arboreal, bekantan menghabiskan sebagian besar waktunya di pepohonan. Ekornya yang panjang dan kuat memungkinkan bekantan untuk berayun di antara dahan pohon dengan mudah, membantu mereka dalam menyeimbangkan tubuh saat bergerak. Namun, meskipun lebih sering hidup di atas pohon, bekantan juga memiliki kemampuan berenang yang luar biasa. Bahkan, mereka tercatat dapat berenang sejauh 20 meter di bawah permukaan air dan terjun dari ketinggian 15,2 meter untuk menghindari predator atau sekadar berpindah tempat.
Sayangnya, keberadaan bekantan kini semakin terancam. Spesies ini telah diklasifikasikan sebagai “endangered” atau terancam punah oleh IUCN (International Union for Conservation of Nature). Populasi bekantan mengalami penurunan selama 40 tahun terakhir, dan ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya. Salah satunya adalah penggundulan hutan yang terjadi di pulau Kalimantan. Kehilangan habitat asli menjadi ancaman terbesar bagi kelangsungan hidup bekantan. Selain itu, kebakaran hutan, perburuan liar, dan perdagangan satwa juga turut memperburuk keadaan spesies ini. Bekantan yang terpaksa turun dari pohon untuk mencari makanan sering kali menghadapi kesulitan dalam bertahan hidup, terutama dengan semakin berkurangnya hutan sebagai habitat mereka.
Bekantan merupakan primata ajaib yang lahir dari alam Kalimantan yang memukau. Keunikannya, baik dari segi fisik maupun perilaku, menjadikannya sebagai primata yang sangat menarik untuk dipelajari. Namun, ancaman terhadap keberadaannya semakin besar, sehingga penting bagi kita untuk menjaga dan melindungi habitatnya agar spesies ini dapat bertahan hidup di alam liar.