Dunia Fauna – Babirusa adalah hewan endemik asal Sulawesi yang terkenal karena bentuk taring jantannya yang sangat tidak biasa. Taring ini melengkung dari rahang atas dan tembus ke atas kepala. Penampilannya yang eksentrik membuat babirusa sering disebut sebagai salah satu hewan paling aneh di dunia. Namun, di balik keanehan tersebut, babirusa memiliki peran penting dalam ekosistem hutan hujan tropis.
“Baca selengkapnya: PPATK Buka Kembali 122 Juta Rekening Dormant“
Taring babirusa jantan tumbuh ke atas hingga bisa menembus kulit kepala mereka sendiri. Hal ini memunculkan pertanyaan: mengapa taring yang tampaknya membahayakan ini tetap berkembang secara alami? Beberapa ahli berpendapat bahwa taring ini digunakan sebagai senjata untuk menarik perhatian betina atau menunjukkan dominasi terhadap pejantan lain, meskipun penggunaannya dalam perkelahian jarang terlihat.
Taring babirusa tidak hanya menarik perhatian karena bentuknya, tetapi juga karena ketidakjelasan fungsinya secara biologis. Secara teori, taring itu seharusnya rapuh dan mudah patah, namun tetap bertahan dari generasi ke generasi. Ini menunjukkan adanya kemungkinan bahwa taring tersebut lebih berperan sebagai simbol visual daripada senjata fisik. Seiring waktu, peran ini mungkin berkaitan dengan seleksi seksual.
Sayangnya, populasi babi rusa terus menurun akibat perburuan liar dan hilangnya habitat. Karena taringnya yang unik, babirusa sering diburu untuk dijadikan koleksi atau pajangan. Selain itu, ekspansi lahan dan deforestasi di Sulawesi membuat ruang hidup babirusa semakin menyempit. Saat ini, spesies ini dikategorikan sebagai hewan yang rentan punah oleh IUCN.
Penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk meningkatkan upaya pelestarian babi rusa. Edukasi tentang keunikan hewan ini bisa menumbuhkan rasa peduli terhadap spesies langka. Dengan membatasi perburuan dan melindungi habitat aslinya, kita turut menjaga keberagaman hayati Indonesia. Mari kita jaga babi rusa, agar taring legendarisnya tetap menjadi bagian dari keajaiban alam kita.